Sebanyak 1.020 Maba Semarakkan Posma IBU 2019 (26/09/2019)




Rektor IKIP Budi Utomo Malang Dr. H. Nurcholis Sunuyeko bersama Walikota Malang Drs. Sutiaji dan jajaran pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)


Malang, Zonanusantara.com – Sebanyak 1.020 mahasiswa baru (maba) mengikuti orogram orientasi mahasiswa baru (posma) IKIP Budi Utomo (IBU) 2019. Even tersebut digelar di Gedung Kartini (Kartini Imperial Building), Jl. Tangkuban Parahu No.1B, Kota Malang, Kamis (26/9)

Nampak seribu lebih maba mengenakan baju lengan panjang putih dengan celana hitam/rok Hitam. Mereka nampak antusias mengikuti acara yang disiapkan pihak panitia.

Acara yang dibuka dengan tari topeng tradisional (Tari Bapang) itu dihadiri Walikota Malang, Sutiaji; dan Rektor IBU, Dr. H. Nurcholis Sunuyeko, MSi.

Dalam sambutannya, Walikota Sutiaji menyampaikan IBU setiap tahun menerima 1.000 lebih maba. IBU juga merupakan salah satu PTS yang memiliki kemajemukan peserta didik. Harkat dan martabat bangsa dimulai dari pendidikan.

“Di IBU yang setiap tahunnya ada seribu lebih mahasiswa baru dari berbagai daerah, ini merupakan kampus yang memiliki kemajemukan kultur bangsa. Sebab, dengan pendidikan merupakan salah satu upaya bagaimana membangun bangsa,” ungkapnya.

Walikota Sutiaji berharap IBU mampu mengakomodasi semua kelompok (peserta didik) untuk bisa menciptakan mahasiswa yang berkarakter, sekaligus mencerdaskan bangsa.

“IBU merupakan bingkai kemajemukan bangsa. IBU bisa mengasah dan mengasuh para mahasiswa untuk menguatkan karakter bangsa. Saat ini Tanah Air kita lagi menangis. Banyak kepentingan kelompok mengalahkan kepentingan umum, tapi IBU bisa mengakomodir semuanya,” pungkasnya.

Rektor IBU, Dr. H. Nurcholis Sunuyeko, MSi menyatakan, Posma IBU 2019 digelar untuk lebih mengenalkan kampus Budi Utomo pada para mahasiswa baru.

“Posma IBU 2019 juga merupakan wadah dicmana mahasiswa baru berada di massa transisi dari jenjang SMA ke perguruan tinggi,” ungkapnya.

Sebenarnya, lanjut Doktor Nurcholis, pendaftar untuk maba ditahun ini ada sebanyak lebih dari 1.500 orang. Namun, pihaknya melakukan seleksi yang ketat, supaya dapat menampung mahasiswa baru.

“Kami melakukan pembatasan penerimaan maba, karena keterbatasan tenaga pendidik. Alhamdulillah, dengan seleksi yang ketat, kami bisa mendapat 1.020 maba untuk tujuh program studi yang ada, termasuk pasca-sarjana,” ulasnya.

Dari 1.020 maba yang ada saat ini, tambah Doktor Nurcholis, mereka merupakan mahasiswa dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Bahkan ada yang dari luar negeri.

“Limapuluh persen dari luar Malang, dan 22 orang mahasiswa dari sembilan sampai sepuluh negara. Baik itu Eropa, Asia dan Afrika. Tapi didominasi dari Asia,” pungkasnya.